Senin, 19 Januari 2009

Malaikat Juga Tahu ::byDee::

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu, bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali, tiap kau jatuh hati

Kali ini, hampir habis dayaku
Membuktikan padamu
Ada cinta yang nyata
Setia, hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski sering kali kau malah asyik sendiri

Karna kau tak lihat
Terkadang malaikat
Tak bersayap
Tak cemerlang
Tak rupawan
Namun kasih ini
Silakan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Hampamu,
Takkan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan
Untukku,
Yang mungkin tak sempurna
Tapi,
Siap untuk diuji
Kupercaya diri
Cintakulah yang sejati

Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat
Tak bersayap
Tak cemerlang
Tak rupawan
Namun kasih ini
Silakan kau adu
Malaikat juga tau siapa yang jadi juaranya

Selalu meminta untuk kutemani
Dan kau slalu bercanda, andai wajahku diganti
Melarangku pergi, karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat
Tak bersayap
Tak cemerlang
Tak rupawan
Namun kasih ini
Silakan kau adu
Malaikat juga tau
Aku kan jadi juaranya....

This song's belong to you.... Jangan autis sepanjang masa, aku tau kelak kau akan kembali....
Mungkin tak lagi seperti dulu, tapi paling tidak itu dirimu yang sebenarnya...
Sosok ramah, ceria, energik, penuh senyum dan rendah hati.... Sosok yang menomorsatukan keluarga di atas segalanya. Karna itu satu-satunya harta kita yang paling mahal di surga....

Aku tidak minta dinomorsatukan. Aku hanya memohon, nomor satukanlah keluargamu. Orang-orang yang 24 tahun bersamamu dan mengalir dalam darahmu. Bukan aku saja, orang yang baru kau kenal beberapa tahun yang lalu.

Minggu, 18 Januari 2009

Buat Aku Jatuh Cinta Lagi dan Lagi....

Baru kali ini gue ngerasa sibuk kuliah, jadwal padat, kerja praktek, kuliah teori dan praktikum plus garap bab 1 sampe bab 3 Skripsi ... wehehehe....

trus yang kmaren2 ngapain? jadi cicak! hahaha. sukanya nongkrong sambil bengong. kegiatan paling tidak bermutu dan sama sekali tidak produktif sebagai manusia. hasilnya, sekarang diwejangin sama bonyok sepanjang waktu. kelabakan ngejar IPK yang tiarap. hadoh. sekalinya gue nyesel sekolah...mungkin baru kali ini. ngerasa semuanya salah. salah awalnya, salah langkahnya, salah liatnyah.... hadoh....

untung gue punya banyak suporter yang tak pernah lelah menjitak kepalaku dan meneriakkan yel2, ayoooo, CEPETAN LOELOES! UDAH KETUAAN LOE DI SANAH!

berhubung sadar diri bahwa umur sudah terlalu tua dan sudah tak punya banyak waktu, aku pun memilih untuk nggak banyak cingcongs. Babat ajah! GEMPUR!!! Sampe mampus semuanya dihajar!! LUmayan cuy, semester kmaren IP nyah naek... biasa cuma 1 koma. Malah semester terakhir sama sekali nggak kuliah, jadinya IP nyah 0 koma. Gyahahaha. PARAH!!! SAKIT JIWA!!! Sekarang cuma kurang 0,3 point menuju IP angka 3. Cihuy dah pokoknyah. Hidup gue mulai lurus dan jalannya bener. Kadang2 menjadi normal itu menyenangkan.

Kalo mau tanya, itu salahnya siapah? Ya salah gue sendiri lah. Dengan lapang dada gue mengaku dengan teramat sangat jujur. Win some and lose some. Ketika ada satu hal yang gue perjuangkan, itu artinya ada hal lain yang mesti gue korbankan. Kalo gue tegesin untuk satu hal, ya gue kehilangan hal lain. Gak pa pa deh. Untunglah, masih ada banyak orang yang pengertian.

Btw, beberapa hari ini ada yang berubah di dalam diri gue. Perubahan yang menyenangkan. Sekarang gue lebih suka diam dan mendengarkan suara Tuhan. Tuhan bener2 ada di mana-mana. Walaupun, Tuhan nggak setiap saat ngomong sama aku. Tapi gue selalu menyadari kehadiranNya. Tuhan bicara, entah lewat apa atau siapa. Kadang lewat film yang gue tonton di bioskop, kadang lewat teman yang gue ajak curhat, kadang lewat buku yang lagi gue baca, dan kadang lewat orang-orang yang sekedar lewat dalam keseharian gue.

Tapi sante, gue yang cerewet masih ada kok. Tetep tergantung sikon sih. Tergantung orang yang ada di samping gue. Kalo gue ngerasa nyaman sama orang itu, gue bakal cerewet. Tapi kalo gue nggak ngerasa nyaman, gue milih diem. Buat apa juga ngomong kalo nggak ditanggepin. Yang paling sakit sih, buat apa ngomong kalo ujung2nya tanggepannya sama sekali nggak ngenakin di kuping dan di ati. Peudeus.... Makasih deh... Udah cukup. Gue udah cukup capek. Jadi nggak perlu dibikin tambah capek atinya.

Kemaren pas hari minggu, gw ke gereja dan kebetulan misanya misa ekaristi kaum muda (ekm). Garis besarnya, ::Dipanggil dan mendengarkan suara Tuhan::

Eh, kok pas banget. Baru2 ini, gw ngobrol2 sama seseorang yang mengatakan bahwa gue satu dari banyak yang dipanggil oleh Tuhan. Huh, agak membuat besar kepala sih, wajar gue rasa. Bawaan alamiah seorang manusia. Congkak. Tapi untungnya nggak keterusan.

Apa alasannya? Tak banyak orang yang bisa membaca karakter orang lain hanya dengan sekali lihat. Tak banyak pula orang yang bisa memahami dan mengerti pokok persoalan kehidupan orang lain tanpa perlu dibicarakan. Sementara gue, sering secara otomatis bisa.

Dari kecil gue suka ngerasa ada yang aneh sama diri gue. Bukan karena gue Dayak asli. Bukan soal itu. Ini soal pribadi gue. Gue ngerasa ada dua jiwa di dalam diri gue. Selalu bergantian hadir. Bergantung pada situasi dan komunitas. Kadang ada suara yang ngajak gue ngobrol. Nyokap bilang, gue dari kecil selalu maen sendiri dan ngobrol sendiri seolah ada temannya, padahal nggak ada mahluk hidup di dekat gue. Kadang bikin nyokap khawatir kalo ada yang aneh sama anaknya, malah keluarlah alasan mistik jadul, gue lagi ngobrol sama sodara kembar gue, "si ari-ari" yang dikubur di depan rumah gue. Yah, wajar sih, secara gue anak tunggal. Baru di saat masuk SMA, gue punya banyak teman yang udah kayak sodara semua. Tinggal satu atap selama tiga tahun. Supadi 5. Di sanalah, hidup gue bener2 dimulai. Banyak yang berubah dari diri gue. Gue lebih pengertian. Berani ngobrol dengan melihat mata lawan bicara.Belajar banyak karakter. Satu hal yang sampe saat ini selalu terasah tapi juga selalu kusangkal.

Gue nggak mau dinilai sok tau karena bisa dengan mudahnya mengetahui karakter seseorang hanya dengan melihat sosoknya dan sorot matanya. Tapi itu semua otomatis hadir. Berkelebat di otak. Membuat perasaan gue nggak enak sendiri sama orang itu. Sotoy banget seh! Yah, mo gimana lagi.... Gue hanya bisa menyangkal dan meredam proses otomatis itu. Pelan-pelan, tak semua orang gue tebak karakternya. Biar saja. Gak perlu. Gue juga nggak butuh.

Pas di gereja pula, gue dapet pesen singkat dari Tuhan. Tiba-tiba saja. Gue dilarang menuntut, karena kalo posisi itu dibalik ke arah gue, gue juga nggak akan suka dituntut. Hentikan kebiasaan gue yang menuntut untuk kepentingan gue sendiri. Biarlah, kalau ada kalimat yang harus gue cetuskan, kalimat itu akan menguntungkan kedua belah pihak. Terkecuali kalau pihak lain menolak. Itu artinya gue mesti mundur karena gue udah nggak bisa apa2. Tapi kalau pihak lain itu menyanggupi, ya udah. Jalanin lagi. Tuhan tau kalo gue nggak mau menyimpan rasa bersalah sampe seumur hidup. Rasanya nggak enak.

Tuhan juga tentunya nggak mau terjadi hal-hal yang nggak enak sama anak2Nya....
Kalo ada masalah dalam hidup, masalah itu ada di kita. Kalo kita kelimpungan nyari2 di mana Tuhan, sama kayak anak kecil yang saking paniknya nangis dan matanya kabur sampe nggak bisa liat di mana mama dan papanya berada, padahal sebenarnya mereka ada di samping anak itu. Keputusan ada di tangan kita, sampe kapanpun. Tuhan selalu mengingatkan, ketuklah pintunya maka pintu akan dibukakan bagimu.

Tak ada ayah yang memberikan kalajengking kepada anaknya yang meminta roti.

Sesederhana itu, tapi manusia terlalu jauh berpikir sehingga membuat segalanya menjadi terlihat rumit.

Sabtu, 11 Oktober 2008

Pasar palsuuuuuuuu......

Ada lagi sesuatu yang palsu yang baru diekspos..., dan benda itu bisa dimakan.... namanya "TELOR"

Huuuuu, kasian kan yang doyan makan..., serba salah. Dikit2 palsu, kalo enggak, makanan kadaluarsa tapi dipack ulang. Kalo inget iklannya Prabowo yang atas nama layanan masyarakat, kadang pengen emosi. Liat2 dong kenapa banyak yang males ke pasar tradisional.

Aku pribadi lebih suka ke supermarket, alasannya:
1) nggak bau
2) nggak kotor
3) tertata rapi
4) kualitas jelas
5) nggak pake tawar menawar karena kalo di pasar tradisional pake sistem tawar menawar, sementara aku udah kelanjur pusing liat kotornya pasar dan cium bau nggak enak.
6) pengetahuan kurang jadi pilih yang praktis

kalo supermarket itu berani bo'ong, sekali ketauan, ancur semuanya..... alias, "nila setitik, rusak sebelanga"

telor palsu berwujud:
1) Telor ayam kampung palsu: telor ayam negri ukuran kecil yang dikasi pemutih.
2) Telor bebek palsu: telor ayam negri ukuran besar yang dikasi cat tembok warna ijo tosca!
cara ngebedainnya: yang asli kulitnya lebih alus daripada telor ayam negri.....

jadi berhati2lah memilih telor.... Duh, apa2 palsu yah? Hehehe, lama2 pasar tradisional lebih pantas disebut sebagai pasar palsu. Ada aja yang memanfaatkan sifat malas yang sudah mengakar di masyarakat kita. Malas memperhatikan sesuatu dengan teliti. Semua serba apa adanya. Eh, dikerjain deh sama orang2 yang pengen untung secara instan dan besar.

Daging glonggongan lah, daging babi disulap jadi daging sapi lah, ikan asin pake formalin, susu ada melamin nya, lauk pauk daur ulang dari sampah makanan, trus? apalagi??? Tapi aku yakin "semua itu disediakan karena dibutuhkan".....

Selasa, 23 September 2008

Hari ini aku bolos....

Semester ini, aku janji sama diriku sendiri, nggak mau bolos kuliah. Tapi tadi pagi aku bolos.

Hehehe. Sebenernya bukan kejadian pertama semester ini. Minggu kemaren sempet bolos RPL II. Minggu kemarennya lagi bolos RO. Khusus kuliah RO a.k.a. Riset Operasi, aku kapok bolos. Sekali bolos, langsung ada tugas dan aku nggak ngerti sama sekali. Itung2an bok. Kalo nggak liat cara penyelesaian contoh soal, pasti nggak mudeng. Ada catetan juga percuma. Nggak akan ngerti apa yang dicatet.

Tadi pagi, aku bangun telat. Sengaja. Pagi itu aku males banget. Badan pegel. Hari kedua datang bulan, badan masih nggak enak banget. Apalagi kemaren baru balik dari Semarang. Lucunya, uda sadar waktu tinggal setengah jam sebelum masuk kuliah, aku masih santai. Slow motion. Malah nonton tv sambil leyeh2. Kebiasaan.

Seperempat jam kemudian baru pergi mandi. Pas jam8 pagi, baru selesai mandi dan saat itu baru sadar, mata kuliah yang jam8 ini ada tugas bok!!! Dosennya on time pula. Gimana dong? Nggak pake panik sih. Cuma kaget dan akhirnya dengan santai bilang dalam hati, "Ya udah, nggak usah masuk aja...."

Hihihi, rada sarap emang minggu ini!

Jadwalku bubar semuah!

Jam11 baru berangkat kuliah. Sebelumnya mampir tempatnya Angga. Ngebujuk Angga ke kampus. Sukses. Walaupun butuh setengah jam untuk ngedorong dia buat berangkat sekarang juga.

Di kampus, kita pisah. Aku ke ruang teori dan Angga ke lab. 

Jam1 lewat, kuliahku baru selese. Pusing. Dehidrasi dan kepanasan. Ke lab. Labnya tutup, Angga nongkrong di luar sambil ngobrol sama seseorang. Lho, kok Angga pegang2 macbook putih? Hehehe, ternyata di sebelahnya ada dosen pembimbing skripsiku, Pak Iwan.

Pulangnya, mampir di ws. Angga makan sama Ako. Aku cuma minum frestea dan jus semangka yang keterlaluan manisnya. Trusss..., sampe sekarang nangkring di rumahnya eross....

Ayo,,, pulang....

Berhenti atau Hancur...

Hari ini aku teringat sama omongannya seorang temen suatu sore di kampus. Sore itu dihabiskan dengan sesi curhat berduaan di hall kampus yang lumayan bikin mata silau. Anginnya sih enak. Enak buat tidur. Tapi berhubung curhatan belum selese, dibela2in deh. Walaupun ngantuk, tapi mulut tetep nyerocos. Capek seharian di kampus dari pagi buta....

Curhatan baru bubar setelah hall semakin rame. Ada banyak anak kecil yang datang, mereka mau latian tae kwon do. Nggak lucu kan, curhatan anak muda didenger sama anak kecil....

Satu hal yang terngiang2 di kepalaku adalah kalimat bijak dari temenku,
"Hidup itu nggak bisa dibiarin let it flow, kamu harus bikin batas atau kamu jadi kacau...."

Sore ini aku berpikir, hmmm...., bener juga. "Bikin batas atau bikin kacau???"

Pilihannya hanya dua dan keduanya bukanlah pilihan simalakama.

Kalau tau resikonya dan kebayang betapa kacaunya kalau diterusin, ya lebih baik berhenti lah yaaa....
Kalau tau itu layak diperjuangkan dan tidak perlu bayar mahal untuk semua itu, ya kenapa enggak....

Setiap kali membuat pilihan, mungkin aku akan selalu mengingat kalimat itu. Kalo mau bikin proyek, kita juga harus bikin batasan masalah kan? Biar masalahnya nggak melebar, nggak meluas dan akhirnya nggak selese2. Oke...., aku ngerti.... Ini pelajaranku hari ini....


Jumat, 05 September 2008

Sayangku....

Hari ini, aku mau bilang, "aku sayang angga"

Angga, aku mau bilang, Angga nggak perlu minta maaf kok....
Udah cukup sekali Angga minta maaf....
Aku bisa tersenyum lagi....hanya karena perbuatan sepele dari Angga
Aku nggak butuh hal2 besar dari Angga...
Aku hanya butuh hal2 kecil yang kelihatannya nggak penting tapi bisa menyentuh hati...
Hati yang terluka karena selalu memaklumi....
Aku selalu memaklumi apapun perbuatan Angga,,,
Aku terluka justru karena aku ngerasa aku terlalu memaklumi angga yang malah jadi nggak terjangkau lagi oleh tanganku....
Aku bukannya nggak bisa memaafkan Angga....
Angga pernah salah
Aku juga pernah salah
Angga bilang impas, aku juga bilang impas
Tapi bukannya nggak bisa maafin..., aku selalu maklumin angga kok, jadi nggak usah minta maaf lagi....
Aku hanya butuh disentuh lagi hatinya....
Hatiku kosong....
Bukan pake aturan kita,
Tapi aturannya Tuhan....
Saling menghormati, menghargai....
Pasti kamu tau aturannya Tuhan....

Aku butuh sosoknya Angga.
Aku kangen dipeluk Angga.
Aku kangen baunya Angga.
Aku suka feromonnya Angga.
Itu hal yang sulit karna aku paling nggak suka cium aroma tubuh orang lain....
Cuma Angga yang baunya aku suka....
Aneh ya??? Hehehe, aku emang cewek aneh kok...
Aku suka naik vespa sama Angga.
Aku kangen semua sifat baiknya Angga.
Aku kangen semua diskusi kita tentang hidup.
Aku kangen saat kita ngobrol tanpa berdebat....
Aku kangen saat kita berdua bisa kumpul sama temen2 kita dan hang out bareng....

Aku bukannya nggak bisa maafin Angga.
Ternyata aku nggak butuh permintaan maaf.
Karna sejak dulu aku selalu "memaklumi" apapun yang Angga lakukan buat aku...
Tapi namanya manusia, kadang bablas,,,
Kadang aku kehabisan stok sabar dan berontak....
Kadang aku nggak tahan sama komentar orang lain, "Kok sabar banget sih?"

Angga, sampe detik ini aku masih ada buat Angga kok....
Tenang aja. Apapun kesusahan hatimu, aku masih di sini buat Angga.
Aku di sini, sendirian,,,, menunggu kehadiran Angga dan kita akan saling menyemangati....

Nggak pa2 kok.... Aku kan cewek sabar....
Yah, efek jelek kesabaran itu adalah terlalu sering menganggap "nggak penting"...
Apapun yang terjadi sama aku? Nggak penting. Nggak usah diceritain. Nggak usah ngerecokin Angga dengan semua cerita nggak penting. Diem aja. Jangan nyusahin.....
Oia, coba dengerin lagunya Agnes Monica "Cintaku di ujung jalan"...
Dulu Angga nggak gitu kok...., ^^ aku percaya itu...
Aku sangat percaya Angga, apapun yang orang bilang..., Toh pada akhirnya mereka hanya bisa bilang, itulah cinta.... Aku sayang Angga!!!

SeoRang PauL di HaTiku...

PauLina a.k.a. PauL, dia my roommate pas kelas 1 di asrama Stece dan temen maen sampe sekarang. Kita sering bobo satu ranjang. Bahkan rela keringetan karna gerah. Sampe detik ini masih jadi sahabat yang udah masuk tahap bahasa batin. Kita jarang ketemu, tapi selalu ngeh kalau salah satu dari kita sedang ada masalah kejiwaan. Pertama kenal, namanya Lina. Sampe kelas 2 masih panggiL Lina. Lama2 kebawa2 yang lain, manggil PauL. DuLu PauL pernah stres sampe nekat potong cepak! Hahaha. KaLo inget pengen ketawa. Rambut dia dari dulu selalu panjang. Nyaris sepinggang. Tiba2 pulang dari mall, jreng! Rambutnya pendek bener....!

Seiring waktu rambutnya cepet numbuh. Waktu cepak sih masih oke. Lama2, jadi ANEH!!! Hehehe. Rambut dia ikal, jadi yaaaa...gitu deh, ngembang nggak karuan. Hehehehe. Pokoknya PauL jaman SMU tampangnya payah! Tapi masi mending lah, aku sampe detik ini tetep bertampang payah! Hehehe. Sementara PauL yang sekarang, wow, gauL abisss.... Pantes kok, dia di kota dan sayah di desa.

PauL, loph u! Hehehe. Sahabat yang selalu tiba2 kirim sms yang tepat tanpa hujan dan tanpa angin. Tapi jangan gampang stres gara2 cowok dong.... Hehehe.... Kayak di film ajah.... Trus, aku kapok kamu marah sama aku. Cukup sekali saja. Menautkan kelingking, janji kalo PauL maafin aku.....

NB: Bagiku semua teman adalah sahabat. Ada orang yang pernah disakiti oleh sahabatnya dan sampe detik ini jadi sulit percaya sama orang lain. Dia nggak percaya sama sahabat2an....
Aku bersyukur, aku belum pernah merasa dikhianati oleh sahabat. Belum pernah disakiti oleh sahabat. Kalaupun disakiti, ya sudahlah. Aku menjauh saja. Aku memanggil mereka sahabat karna aku amat sangat menghargai mereka. Terima kasih ya sahabat2ku. Aku bahkan nggak perLu ngomong sepatahkatapun, tapi kaLian udah tersenyum tulus padaku, membuat hatiku yang sering kosong menjadi terisi kembali. Sorot mata kalian seoLah berkata, "Oke, aku paham kok! Ayo! Semangat!!!"